Rabu, 27 November 2013

Generasi Ketiga Keluarga Intel Core

Generasi Ketiga Keluarga Intel Core

Menyambut Generasi Ketiga Keluarga Intel Core

“Tick-tock” adalah istilah yang digunakan Intel selama ini saat memperkenalkan prosesor terbarunya. Juga dikenal dengan sebutan Silicon Cadence, terminologi ini telah menjadi strategi bisnis mereka sejak tahun 2007 di mana ‘tick” mewakili penyusutan teknologi manufaktur sedangkan “tock” menandai mikroarsitektur baru. Konon hal ini memang dimaksudkan untuk menghindari bentrokan antara mikroarsitektur dan proses manufaktur baru.Read More...
 “Tock” terakhir terjadi awal tahun 2011 lalu saat Intel memperkenalkan mikroarsitektur Sandy Bridge yang menggarisbawahi integrasi GPU dalam sebuah die tunggal. Kini tiba waktunya untuk periode “tick” yaitu Ivy Bridge yang menghadirkan semua keunggulan Sandy Bridge plus sejumlah fitur baru dan tentu saja proses manufaktur 22 nm terbaru dengan efisiensi daya dan perfomance per watt yang lebih baik.

Intel telah menggunakan strategi "tick-tock" selama beberapa tahun terakhir dan berlanjut tahun ini dengan kelahiran Ivy Bridge.

Dengan kondisi landskap industri komputasi yang terus berubah seiring waktu, Intel berharap Ivy Bridge bisa membawa angin segar ke dalam ranah grafis. Grafis hampir selalu menjadi titik kelemahan Intel selama beberapa tahun terakhir. Faktanya, Intel telah mengabaikan grafis integrasi untuk waktu lama sehingga pengguna yang menginginkan performa grafis lebih harus mencari solusi grafis diskrit sendiri. Namun wajah industri komputasi telah banyak berubah beberapa tahun belakangan. Apple iPhone dan iPad sukses membuat ranah komputasi mobile bergejolak hebat dan dimulailah era konvergensi antara pemrosesan komputasi dan grafis. SoC (system on chip) di mana satu chip menangani kedua tugas tersebut pun mendapat banyak perhatian.
Rangkaian prosesor baru ini menjanjikan kekuatan grafis lebih andal berkat GPU yang lebih bertenaga dan kaya fitur. Namun ia masih mempertahankan aspek dasar seputar performa grafus. Temukan detil lebih lanjut pada halaman berikutnya.

Relevansi itulah yang menjadi latar belakang kelahiran Sandy Bridge, prosesor monolitik Intel pertama yang mengintegrasikan elemen pemroses grafis ke dalam sebuah chip tunggal. Kendati Sandy Bridge merupakan lompatan besar bagi Intel tapi performa grafis yang ditawarkannya masih jauh dari sempurna. Dan dengan Ivy Bridge, Intel juga tidak lantas mengabaikan tenaga komputasi namun harus diakui bahwa nilai jual utama chip baru ini adalah GPU HD 4000 yang lebih superior dengan dukungan DirectX 11.
Pada artikel ini, kami menggarisbawahi fitur performa kunci pada prosesor Ivy Bridge, mengulas chipset seri 7 yang dioptimalkan untuk prosesor baru ini, dan menutupnya dengan panduan singkat apa yang harus dipertimbangkan jika Anda ingin beralih ke Ivy Bridge. Segi performa CPU baru ini dibahas lebih lanjut pada artikel terpisah. Sekarang mari simak sedikit tentang model prosesor yang akan tersedia pada saat peluncuran resminya nanti.
 

Mengenal Prosesor Ivy Bridge

Sebelum menggali lebih jauh, bagaimana Anda bisa mengenali proseor Ivy Bridge atau sistem yang sudah menggunakannya? Mengingat ia secara resmi disebut sebagai generasi ketiga keluarga Core, berbagai sistem dan notebook masih akan menggunakan stiker logo Core i7/i5/i3 yang ada untuk menjelaskan kelas produknya. Cara termudah adalah memeriksa nomor model yang muncul setelah penamaan kelas – semua seri CPU 37xx ( dan di bawahnya) merupakan generasi ketiga keluarga Core (Ivy Bridge). Hal ini merupakan trik paling sederhana, sama seperti rangkaian prosesor Sandy Bridge yang mengadopsi sistem penamaan seri 27xx (dan di bawahnya) mengingat mereka adalah generasi kedua keluarga Core. Perhatikan juga bahwa seri 38xx dan 39xx mewakili prosesor Sandy Bridge E meski akan lebih mudah jika mereka tetap menggunakan penamaan seri 2xxx.
 

Rangkaian SKU CPU Ivy Bridge

Pada saat peluncuran resminya, Intel mengumumkan ketersediaan sejumlah SKU yang meliputi dua tipe SKU high-end Core i7 untuk segmen DIY dan tiga tipe SKU mid-to-high end Core i5. Selain itu, ada juga empat SKU berdaya rendah yang lebih diperuntukkan bagi AIO dan HTPC (yang memiliki akhiran “S” dan “T”. Dari kelima SKU yang dirancang untuk segmen DIY, dua akan mengusung akhiran K yang berarti dilengkapi unlocked CPU multiplier.
Pada tabel di bawah, SKU Ivy Bridge pada saar peluncurannya tampak serupa dengan apa yang ada pada peluncuran Sandy Bridge dalam aspek kecepatan clock, fitur dan harga Core i7-3770k sebanding dengan Core i7-2700k generasi sebelumnya sementara Core i7-3770 adalah pasangan seimbang bagi Core i7-2600k.
Model ProsesorCore i7-3770KCore i7-3770 Core i5-3570KCore i5-3550 Core i5-3450 
Core / Thread4 / 84 / 84 / 44 / 44 / 4
Frekuensi
(Base / Turbo)
3,5 GHz / 3,9 GHz3,4 GHz / 3,9 GHz3,4 GHz / 3,8 GHz3,3 GHz / 3,7 GHz3,1 GHz / 3,5 GHz
DDR3 (MHz)1600 MHz1600 MHz 1600 MHz1600 MHz1600 MHz
L3 Cache8 MB8 MB6 MB6 MB6 MB
GPU TerintegrasiHD 4000HD 4000HD 4000HD 2500HD 2500
Clock GPU
(Base / Turbo)
 650 MHz / 1150 MHz650 MHz / 1150 MHz650 MHz / 1150 MHz650 MHz / 1150 MHz650 MHz / 1100 MHz
Dukungan PCIe 3.0 YaYaYaYaYa
TDP 77 Watt77 Watt 77 Watt 77 Watt 77 Watt
Harga US$ 313US$ 278US$ 212US$ 194US$ 174
Seperti halnya Sandy Bridge, hanya prosesor tipe Core i7 Ivy Bridge yang akan dibekali fitur Hyper Threading dan L3 cache sebesar 8 MB. Seluruh rangkaian prosesor yang diluncurkan saat ini merupakan prosesor quad-core namun versi dual-core-nya (tipe Core i3) diperkirakan tiba pada bulan ini. Sejumlah karakteristik CPU berdaya rendah ini termasuk L3 cache 3 MB dan absennya fitur Turbo Boost dan overclocking. Dugaan kami, tipe dual-core ini akan menjadi kompetitor berat bagi keluarga APU AMD Trinity saat versi desktop-nya sudah tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar