Generasi Ketiga Keluarga Intel Core
Menyambut Generasi Ketiga Keluarga Intel Core
“Tick-tock” adalah istilah yang digunakan Intel selama ini saat
memperkenalkan prosesor terbarunya. Juga dikenal dengan sebutan Silicon
Cadence, terminologi ini telah menjadi strategi bisnis mereka sejak
tahun 2007 di mana ‘tick” mewakili penyusutan teknologi manufaktur
sedangkan “tock” menandai mikroarsitektur baru. Konon hal ini memang
dimaksudkan untuk menghindari bentrokan antara mikroarsitektur dan
proses manufaktur baru.Read More...
“Tock” terakhir terjadi awal tahun 2011 lalu saat Intel memperkenalkan
mikroarsitektur Sandy Bridge yang menggarisbawahi integrasi GPU dalam
sebuah die tunggal. Kini tiba waktunya untuk periode “tick” yaitu Ivy
Bridge yang menghadirkan semua keunggulan Sandy Bridge plus sejumlah
fitur baru dan tentu saja proses manufaktur 22 nm terbaru dengan
efisiensi daya dan perfomance per watt yang lebih baik.
Dengan kondisi landskap industri komputasi yang terus berubah seiring
waktu, Intel berharap Ivy Bridge bisa membawa angin segar ke dalam ranah
grafis. Grafis hampir selalu menjadi titik kelemahan Intel selama
beberapa tahun terakhir. Faktanya, Intel telah mengabaikan grafis
integrasi untuk waktu lama sehingga pengguna yang menginginkan performa
grafis lebih harus mencari solusi grafis diskrit sendiri. Namun wajah
industri komputasi telah banyak berubah beberapa tahun belakangan. Apple
iPhone dan iPad sukses membuat ranah komputasi mobile bergejolak hebat
dan dimulailah era konvergensi antara pemrosesan komputasi dan grafis.
SoC (system on chip) di mana satu chip menangani kedua tugas tersebut
pun mendapat banyak perhatian.
Relevansi itulah yang menjadi latar belakang kelahiran Sandy Bridge,
prosesor monolitik Intel pertama yang mengintegrasikan elemen pemroses
grafis ke dalam sebuah chip tunggal. Kendati Sandy Bridge merupakan
lompatan besar bagi Intel tapi performa grafis yang ditawarkannya masih
jauh dari sempurna. Dan dengan Ivy Bridge, Intel juga tidak lantas
mengabaikan tenaga komputasi namun harus diakui bahwa nilai jual utama
chip baru ini adalah GPU HD 4000 yang lebih superior dengan dukungan
DirectX 11.
Pada artikel ini, kami menggarisbawahi fitur performa kunci pada
prosesor Ivy Bridge, mengulas chipset seri 7 yang dioptimalkan untuk
prosesor baru ini, dan menutupnya dengan panduan singkat apa yang harus
dipertimbangkan jika Anda ingin beralih ke Ivy Bridge. Segi performa CPU
baru ini dibahas lebih lanjut pada artikel terpisah. Sekarang mari
simak sedikit tentang model prosesor yang akan tersedia pada saat
peluncuran resminya nanti.
Mengenal Prosesor Ivy Bridge
Sebelum menggali lebih jauh, bagaimana Anda bisa mengenali proseor Ivy
Bridge atau sistem yang sudah menggunakannya? Mengingat ia secara resmi
disebut sebagai generasi ketiga keluarga Core, berbagai sistem dan
notebook masih akan menggunakan stiker logo Core i7/i5/i3 yang ada untuk
menjelaskan kelas produknya. Cara termudah adalah memeriksa nomor model
yang muncul setelah penamaan kelas – semua seri CPU 37xx ( dan di
bawahnya) merupakan generasi ketiga keluarga Core (Ivy Bridge). Hal ini
merupakan trik paling sederhana, sama seperti rangkaian prosesor Sandy
Bridge yang mengadopsi sistem penamaan seri 27xx (dan di bawahnya)
mengingat mereka adalah generasi kedua keluarga Core. Perhatikan juga
bahwa seri 38xx dan 39xx mewakili prosesor Sandy Bridge E meski akan
lebih mudah jika mereka tetap menggunakan penamaan seri 2xxx.
Rangkaian SKU CPU Ivy Bridge
Pada saat peluncuran resminya, Intel mengumumkan ketersediaan sejumlah
SKU yang meliputi dua tipe SKU high-end Core i7 untuk segmen DIY dan
tiga tipe SKU mid-to-high end Core i5. Selain itu, ada juga empat SKU
berdaya rendah yang lebih diperuntukkan bagi AIO dan HTPC (yang memiliki
akhiran “S” dan “T”. Dari kelima SKU yang dirancang untuk segmen DIY,
dua akan mengusung akhiran K yang berarti dilengkapi unlocked CPU
multiplier.
Pada tabel di bawah, SKU Ivy Bridge pada saar peluncurannya tampak
serupa dengan apa yang ada pada peluncuran Sandy Bridge dalam aspek
kecepatan clock, fitur dan harga Core i7-3770k sebanding dengan Core
i7-2700k generasi sebelumnya sementara Core i7-3770 adalah pasangan
seimbang bagi Core i7-2600k.
Model Prosesor | Core i7-3770K | Core i7-3770 | Core i5-3570K | Core i5-3550 | Core i5-3450 |
---|---|---|---|---|---|
Core / Thread | 4 / 8 | 4 / 8 | 4 / 4 | 4 / 4 | 4 / 4 |
Frekuensi (Base / Turbo) | 3,5 GHz / 3,9 GHz | 3,4 GHz / 3,9 GHz | 3,4 GHz / 3,8 GHz | 3,3 GHz / 3,7 GHz | 3,1 GHz / 3,5 GHz |
DDR3 (MHz) | 1600 MHz | 1600 MHz | 1600 MHz | 1600 MHz | 1600 MHz |
L3 Cache | 8 MB | 8 MB | 6 MB | 6 MB | 6 MB |
GPU Terintegrasi | HD 4000 | HD 4000 | HD 4000 | HD 2500 | HD 2500 |
Clock GPU (Base / Turbo) | 650 MHz / 1150 MHz | 650 MHz / 1150 MHz | 650 MHz / 1150 MHz | 650 MHz / 1150 MHz | 650 MHz / 1100 MHz |
Dukungan PCIe 3.0 | Ya | Ya | Ya | Ya | Ya |
TDP | 77 Watt | 77 Watt | 77 Watt | 77 Watt | 77 Watt |
Harga | US$ 313 | US$ 278 | US$ 212 | US$ 194 | US$ 174 |
Seperti halnya Sandy Bridge, hanya prosesor tipe Core i7 Ivy Bridge yang
akan dibekali fitur Hyper Threading dan L3 cache sebesar 8 MB. Seluruh
rangkaian prosesor yang diluncurkan saat ini merupakan prosesor
quad-core namun versi dual-core-nya (tipe Core i3) diperkirakan tiba
pada bulan ini. Sejumlah karakteristik CPU berdaya rendah ini termasuk
L3 cache 3 MB dan absennya fitur Turbo Boost dan overclocking. Dugaan
kami, tipe dual-core ini akan menjadi kompetitor berat bagi keluarga APU
AMD Trinity saat versi desktop-nya sudah tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar